Saturday 20 February 2010

ADIL HANYA ADA DI LIDAH SAHAJA

tagisan anak yatim kecil ini mohon simpati
manusia yang mempunyai sifat kemanusiaa ..
anak kecil ini hanya dipangku oleh nenek kepada
nenek ibunya yang syahid





Sebut pasal adil, maka semua orang pernah mendengarnya, adil mempunyai erti tidak berat sebelah, tidak memihak, dan hanya berpihak kepada yang benar, kita semua yang mempunyai perasaan dan akal yang sehat tentu dapat menghitung dan merasai musibah yang sedang berlaku ditanah air melayu kita sekarang, kejadian yang menimpa seorang ibu dan seorang anak perempuan yang sedang menoreh getah di bukit itu, amat menyayat hati, terguris perasaan, silu dan terkedu, perkara yang biadap telah dilakukan dan tidak mempunyai perikemanusiaan, mengapa mereka dibedil mati, mareka itu perempuan dan mempunyai anak-anak yang masih kecil.

Para pemimpin agama dan masyarakat melayu patani kita tidak berani membantah dan membuat komen secara terang-terangan, sedangkan para pemimpin penjajah siam selalu melaung-laungkan dengan bahasa adil, bahwa mereka akan memberi keadilan kepada si mangsa yang mati kena bedil, akan tetapi semua yang dilaung-laungkan oleh ketua-ketua penjajah itu hanya lah kebohongan semata, kejadian yang menimpa terhadap seorang ibu dan seorang anak perempuan yang sedang berkerja mencari rezeki di kebun getah itu bukan kejadian kebetulan, akan tetapi ternyata sekali perkara itu adalah motif yang disengajakan, yang dilakukan oleh pasukan hitam yang berlindung bawah undang-undang penjajah.

Kes-kes sebegini berlaku terhadap orang melayu patani bukan kali pertaman, tapi berkali-kali telah terjadi, kepada mahkamah manakah orang melayu patani akan mendapat keadilan yang memihak kepada kebenaran, buktinya jelas yang telah nampak dengan mata kepala ?. Inilah sebuah pertanyaan yang memakan hati, kejadian ta-ba (takbai), kejadian di pondok pomeng, kejadian menembak dikedai-kedai kopi, kes-kes sedemikian rupa tidak pernah diselesaikan dengan seadil-adilnya. Keadilan telah ditutup oleh mahkamah penjajah dengan bahasa penutup yang memakan hati setiap orang melayu patani, bahwa aparat pemerintah melaksanakan tugas pemerintah yang tidak bersalah.

Kini dua orang perempuan melayu, ibu dan anak perempuan telah dikuburkan dikampungnya sendiri, orang Kampung Kucing Lepas menjadi saksi bukti nyata, dan orang melayu diseluruh nusantara akan ikut menjadi saksi itu, dan kini hanya tinggal keluarga yang lemah, tinggal anak-anak yatim yang masih kecil, untuk meneruskan kehidupan ini, akan membawa pilu yang mendalam, dengan melewati malam-malam kelam tanpa seorang ibu yang selalu memberi kasih dan sayang.

Semuga kita yang pandai membaca bahasa melayu ini ikut mendoakan kepada Allah SWT, supaya segala bentuk penjajahan yang dilakukan oleh siam, terbongkar ke seluruh dunia, bahwa betul-betul siam itu tidak prikemanusiaan terhadap orang melayu patani, dan mudah-mudahan kita orang melayu patani terlepas dari belenggu penjajahan siam dimasa yang dekat ini. Merdeka !, amin.


1 comment: